.

Investor Mulai Memantau

Written by on ,
Investor Mulai Memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Kemarin sore ada telepon dari rekan saya (eks client saya), investor (saya menyebutnya demikian karena beliau adalah long term trader). Beliau adalah pengusaha, yang kesehariannya sibuk tapi masih tetap mengamati pasar saham baik Indonesia, maupun Global, termasuk harga minyak, emas, dan logam lainnya. Sebagai pengusaha beliau sudah sangat akrab dengan proses filtering, memilih atau menyeleksi barang bagus, karena sebagai supplier barang ke perusahaan, dia harus bisa menjaga kualitas barang yang disupply-nya.




Walaupun sudah berumur namun beliau sangat perfect dalam menilai satu barang. Saya sering kehabisan kata kata kalau harus menjelaskan tentang satu hal ke dia, karena pertanyaan pertanyaannya sungguh sangat tepat dan to the point. Beliau punya pendapat dan pendirian kuat, namun tidak sungkan untuk diskusi dengan orang lain. Dalam beberapa hal pun kadang beliau kontak saya untuk minta pendapat. Seperti halnya saat market turun dalam dua hari ini belau langsung kontak saya, mengajak diskusi, sekaligus untuk minta dipantaukan beberapa saham saham blue chip, karena untuk memantau langsung beliau kurang bisa karena harus meeting, dll. Ternyata kondisi market yang turun dua hari ini (mulai) menarik sebagian orang terutama type investor atau longer term trader, dimana mereka akan mulai mengawasi saham saham pilihan mereka. Biasanya mereka masuk secara bertahap tidak sekaligus besar, masuk menyesuaikan dengan kondisi market, tidak buru buru masuk, dan tidak buru buru keluar dari market ketika sudah untung 5-10%, sangat beda dengan trader harian yang kadang untung 5% sudah dilepas. Sering beliau setengah mengejek pada saya ketika saya lepas barang pada keuntungan 10-20%, ya bagaimana saya hold barang tersebut karena kekuatan naiknya suatu saham kadang sudah tidak kencang lagi ketika mendekati 10-20% (pada beberapa saham). sebagai trader dengan modal pas pasan tentunya saya beda dengan beliau dengan dana yang lebih besar. Time frame saya lebih kecil dari beliau, tetapi perputaran modal saya lebih cepat, masuk ke satu saham lalu jual dan beli saham lain yang sedang akan bergerak. Beliau ini tipikal investor yang sabar, baik ketika mau masuk ataupun mau jual. Kalau koreksi baru sehari dua hari tidaklah menggoyahkan beliau untuk segera masuk, kalau kata beliau…hanya mau masuk kalau “daging-nya tebal”. Ya karena beliau tipikal investor yang berbasis fundamental dan prospek perusahaan, sangat biasa memilih barang bagus dan barang barang yang berpotensi laku, karena sebagai pengusaha sektor riil dan supplier memang beliau ahlinya dalam menilai barang barang yang prospek laku di pasaran. Saya pun sedikit banyak akhirnya mengikuti juga gaya tradingnya yang lebih santai namun “lebih tebel daging-nya” ini, itulah kenapa pada jam trading-pun saya bisa menulis blog trading ini, saya bisa berbagi kepada rekan rekan trader semua. Salam…