Diam juga merupakan Trading Plan - Trader Pilihan. Menjalani trading selama lebih dari 3 tahun memberi banyak pengalaman dan pengetahuan, bahwa dunia trading yang penuh ketidakpastian sudah pasti bisa menempatkan trader berada dalam tekanan yang kuat. Terlebih untuk orang yang menggantungkan hidupnya sepenuhnya pada dunia trading, mungkin tekanan akan terasa lebih berat.
Coba sekilas kita lihat kalau seorang pedagang makanan, setiap hari melayani pelanggannya setiap tutup toko terima hasil berjualan, dia berhitung keuntungan dari modal yang telah dia keluarkan pada hari itu. Kelebihan uang yang ia dapat setelah memperhitungkan semua biaya modal, pegawai, dan biaya biaya lain menjadi keuntungannya.
Irama dagang ini mungkin berbeda dengan bisnis trading, untuk yang berniat menjalani trading harus mengetahui bahwa setiap hari bisa jadi tidak ada posisi yang layak untuk diambil, setiap hari bukan merupakan hari trading. Tapi bisa pula pada suatu hari adalah hari trading yang bagus, karena market memberi begitu banyak kesempatan untuk membuka posisi.
Saat saat seperti itu ada dan biasanya akan berulang. Coba tanyakan saja pada rekan trader anda yang sudah menjalani trading selama lebih dari 3-5 tahun. Mereka sudah sedikit merasakan bahwa market itu ada iramanya. Dan sebagai trader harus memahami irama tersebut. Dengan memahami irama setidaknya menjadikan trader bisa mengekang diri, mengatur emosi dan psikologi tradingya sehingga bisa trading dengan lebih baik.
Dalam market yang tidak bisa dibaca, ada ketidakpastian, trader dihadapkan pada tekanan yang bisa membuatnya tidak objektif. Ketika berada dalam posisi seperti ini sebaiknya kembali pada sistem trading anda, dari sistem trading anda yang sudah memiliki trading rule anda akan bisa beraksi, apakah harus membuka posisi karena adanya sinyal beli, apakah harus menjual atau menutup posisi karena adanya sinyal jual.
Trading plan bisa menjadi dasar apakah trader harus beraksi terhadap kondisi market. Bila memang tidak ada trigger yang bisa menggerakan trader untuk membuka posisi maka langkah paling baik adalah hanya mengamati market.
Coba sekilas kita lihat kalau seorang pedagang makanan, setiap hari melayani pelanggannya setiap tutup toko terima hasil berjualan, dia berhitung keuntungan dari modal yang telah dia keluarkan pada hari itu. Kelebihan uang yang ia dapat setelah memperhitungkan semua biaya modal, pegawai, dan biaya biaya lain menjadi keuntungannya.
Irama dagang ini mungkin berbeda dengan bisnis trading, untuk yang berniat menjalani trading harus mengetahui bahwa setiap hari bisa jadi tidak ada posisi yang layak untuk diambil, setiap hari bukan merupakan hari trading. Tapi bisa pula pada suatu hari adalah hari trading yang bagus, karena market memberi begitu banyak kesempatan untuk membuka posisi.
Saat saat seperti itu ada dan biasanya akan berulang. Coba tanyakan saja pada rekan trader anda yang sudah menjalani trading selama lebih dari 3-5 tahun. Mereka sudah sedikit merasakan bahwa market itu ada iramanya. Dan sebagai trader harus memahami irama tersebut. Dengan memahami irama setidaknya menjadikan trader bisa mengekang diri, mengatur emosi dan psikologi tradingya sehingga bisa trading dengan lebih baik.
Dalam market yang tidak bisa dibaca, ada ketidakpastian, trader dihadapkan pada tekanan yang bisa membuatnya tidak objektif. Ketika berada dalam posisi seperti ini sebaiknya kembali pada sistem trading anda, dari sistem trading anda yang sudah memiliki trading rule anda akan bisa beraksi, apakah harus membuka posisi karena adanya sinyal beli, apakah harus menjual atau menutup posisi karena adanya sinyal jual.
Trading plan bisa menjadi dasar apakah trader harus beraksi terhadap kondisi market. Bila memang tidak ada trigger yang bisa menggerakan trader untuk membuka posisi maka langkah paling baik adalah hanya mengamati market.